Kurang lebih selama empat tahun sudah. Saya mengenal
beberapa gadis, dimana terselip sebuah perasaan yang istimewa hingga
berujung
pada terjalinnya suatu ikatan resmi. Dari empat tahun yang saya jalani,
silih
berganti hingga hari ini sudah gadis ke empat yang menyandang status
satu
tingkat diatas pacar. Namun siapa menyangka, bila Tuhan belum
berkehendak semua
harapan kita pasti akan berantakan pula.
Sekitar dua bulan yang lalu, saya berpisah dengan gadis
impian saya. Beberapa hari fikiran saya kalut. Wajar saja gejolak kawula
muda
yang masih diliputi oleh ego yang tinggi, contohnya seperti saya
sendiri. Hari-hari
yang biasanya saya habiskan waktu untuk bertelefon dengan kekasih hati.
Kini
mulai saya isi dengan berkeluh kesah kepada orang tua. Satu yang bisa
membuat
saya bersemangat hidup kembali “ Setiap apa yang
keluar dari bibir sang
ibu, semua itu laksana perkataan yang
disampaikan oleh Tuhan “. Benarkah demikian ?. Siapa diantara
kita yang
tidak percaya ?.mari kita buktikan dengan beberapa peristiwa berikut.
Semua orang di negeri ini tahu akan mitos atau cerita rakyat
si Malin Kundang. Anak yang dikutuk jadi batu oleh ibunya sendiri karena
durhaka. Satu kisah ini yang jelas dan menjadi bukti nyata dan membuka
mata
kita semua. Begitu luar biasanya seorang ibu di anugerahi mukjizat dari
sang
pencipta alam.
Setelah mengalami beberapa gonjang-ganjing seperti kutipan
saya diatas. Sementara fikiran saya tak menentu, saya mendatangi seorang
kyai
yang saya anggap jauh lebih mengerti
soal agama daripada saya. Ibarat seorang psikolog, saya menceritakan
semua apa
yang saya alami dan bagaimana solusinya. Jawabnya cukup simple. Kyai
tersebut
berkata “ Apakah ibumu suka sama anak itu, jika ia. Yakinlah ia jodohmu
“.
Kedua, kyai tersebut menambahkan “ Apakah ibumu yakin gadis itu adalah
menantu
yang tepat, jika ia kamu tidak usah ragu lagi. Yakinlah seperti
keyakinan ibumu
“. Dengan jawaban seperti yang
diutarakan kyai tadi. Saya bertambah yakin dengan segumpal harapan di
dada.
Maka tiada orang lain selain gadis tersebut.
Cerita berlanjut, sebelum terjadi pertengkaran yang
sekarang. Sebelum-sebelumnya juga sudah terjadi. Semua yang saya lakukan
tetap
sama. Berkeluh kesah kepada ibunda tercinta dan memohon doa serta
restunya.
Akhirnya semuanya pulih dan baik kembali. Dengan begini siapa yang tidak
percaya. Dari setiap kejadian yang dan apa yang dikatakan ibunda saya
selalu
menjadi kenyataan. Dalam hati saya menyimpulkan bahwa memang benar “
Setiap apa yang keluar dari bibir sang ibu, semua itu laksana perkataan
yang disampaikan oleh Tuhan
“.
Kutipan cerita saya diatas jangan diartikan terlalu jauh.
Saya mencoba sharing dengan sahabat-sahabat blogger semua. Saya juga
sudah
bertanya keribuan sahabat terbaik saya. Jawabnya rata-rata sama, “ Bila
Jodoh
tak akan lari jauh kemana, pasti ia akan kembali lagi “. Perkataan ini
sudah
sejuta kali saya dengar. Namun saya masih penasaran. Tidak adakah
jawaban lain yang
membuat hati saya tenang. Namun setelah mendengar beberapa nasehat dari
ibu
saya. Hati sedikit terobati walau belum sepenuhnya. Jawabannya cukup
simpel dan
tidak bertele-tele. “ Jika kau yakin
anakku, kejarlah ia. Karena ibumu juga merestui hubungan kalian berdua
“.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar