Sabtu, 24 Maret 2012

Perkataan Ibuku laksana Perkataan Tuhanku

Kurang lebih selama empat tahun sudah. Saya mengenal beberapa gadis, dimana terselip sebuah perasaan yang istimewa hingga berujung pada terjalinnya suatu ikatan resmi. Dari empat tahun yang saya jalani, silih berganti hingga hari ini sudah gadis ke empat yang menyandang status satu tingkat diatas pacar. Namun siapa menyangka, bila Tuhan belum berkehendak semua harapan kita pasti akan berantakan pula.
Sekitar dua bulan yang lalu, saya berpisah dengan gadis impian saya. Beberapa hari fikiran saya kalut. Wajar saja gejolak kawula muda yang masih diliputi oleh ego yang tinggi, contohnya seperti saya sendiri. Hari-hari yang biasanya saya habiskan waktu untuk bertelefon dengan kekasih hati. Kini mulai saya isi dengan berkeluh kesah kepada orang tua. Satu yang bisa membuat saya bersemangat hidup kembali “ Setiap apa yang keluar dari bibir sang ibu, semua itu  laksana perkataan yang disampaikan oleh Tuhan “. Benarkah demikian ?. Siapa diantara kita yang tidak percaya ?.mari kita buktikan dengan beberapa peristiwa berikut.
Semua orang di negeri ini tahu akan mitos atau cerita rakyat si Malin Kundang. Anak yang dikutuk jadi batu oleh ibunya sendiri karena durhaka. Satu kisah ini yang jelas dan menjadi bukti nyata dan membuka mata kita semua. Begitu luar biasanya seorang ibu di anugerahi mukjizat dari sang pencipta alam.
Setelah mengalami beberapa gonjang-ganjing seperti kutipan saya diatas. Sementara fikiran saya tak menentu, saya mendatangi seorang kyai yang saya anggap  jauh lebih mengerti soal agama daripada saya. Ibarat seorang psikolog, saya menceritakan semua apa yang saya alami dan bagaimana solusinya. Jawabnya cukup simple. Kyai tersebut berkata “ Apakah ibumu suka sama anak itu, jika ia. Yakinlah ia jodohmu “. Kedua, kyai tersebut menambahkan “ Apakah ibumu yakin gadis itu adalah menantu yang tepat, jika ia kamu tidak usah ragu lagi. Yakinlah seperti keyakinan ibumu “.  Dengan jawaban seperti yang diutarakan kyai tadi. Saya bertambah yakin dengan segumpal harapan di dada. Maka tiada orang lain selain gadis tersebut.
Cerita berlanjut, sebelum terjadi pertengkaran yang sekarang. Sebelum-sebelumnya juga sudah terjadi. Semua yang saya lakukan tetap sama. Berkeluh kesah kepada ibunda tercinta dan memohon doa serta restunya. Akhirnya semuanya pulih dan baik kembali. Dengan begini siapa yang tidak percaya. Dari setiap kejadian yang dan apa yang dikatakan ibunda saya selalu menjadi kenyataan. Dalam hati saya menyimpulkan bahwa memang benar “ Setiap apa yang keluar dari bibir sang ibu, semua itu  laksana perkataan yang disampaikan oleh Tuhan “.
Kutipan cerita saya diatas jangan diartikan terlalu jauh. Saya mencoba sharing dengan sahabat-sahabat blogger semua. Saya juga sudah bertanya keribuan sahabat terbaik saya. Jawabnya rata-rata sama, “ Bila Jodoh tak akan lari jauh kemana, pasti ia akan kembali lagi “. Perkataan ini sudah sejuta kali saya dengar. Namun saya masih penasaran. Tidak adakah jawaban lain yang membuat hati saya tenang. Namun setelah mendengar beberapa nasehat dari ibu saya. Hati sedikit terobati walau belum sepenuhnya. Jawabannya cukup simpel dan tidak bertele-tele. “ Jika kau yakin anakku, kejarlah ia. Karena ibumu juga merestui hubungan kalian berdua “.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar